Skenario Lengkap Edukasi Pasien
Pada hari Rabu tanggal 12-09-2025 jam 08.00 pasien atas nama Tn. Jajang , usia 45 th datang ke RSKG Habibie ditemani istrinya untuk kontrol ke poli penyakit dalam dengan keluhan badan lemas, mual-mual dan kedua kaki agak bengkak. Pasien mengatakan menderita sakit DM sejak 4 tahun ya ng lalu dan jarang kontrol ke RS. Setelah diperiksa laboratorium didapatkan hasil :
Akhirnya pasien dan istri sepakat untuk memilih tindakan hemodialysis, pasien pun kemudian dijadwalkan untuk pembuatan akses vascular berupa fistula arteriovenosa. Setelah fistula matang (biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu), sambil menunggu av shunt matang pasien mulai menjalani hemodialysis rutin 2 kali seminggu dengan akses CDL.
Pasien juga mendapatkan edukasi tentang perawatan fistula, diet khusus untuk pasien hemodialysis, dan pembatasan cairan. Dengan hemodialysis rutin, kondisi pasien mulai membaik, keluhan mual dan lemas berkurang, serta hasil laboratorium menunjukkan perbaikan.
Mesin hemodialysis, Dialyzer (ginjal buatan), Bloodlines (selang darah), Dialysate (cairan pencuci)
Needle fistula 2 buah (arteri dan vena), Plester, Alkohol swab, Betadine
Sarung tangan steril, Masker, APD lengkap, Tensimeter dan thermometer
Persiapan pasien: timbang berat badan, periksa tanda vital (TD, nadi, suhu), evaluasi kondisi fistula
Persiapan mesin: priming bloodlines dengan saline, test kebocoran dialyzer, set parameter dialysis
Pemasangan needle fistula: bersihkan area dengan antiseptik, pasang needle arteri dan vena dengan teknik yang benar
Inisiasi hemodialysis: koneksikan bloodlines ke needle, mulai aliran darah dengan kecepatan rendah (100-150 ml/menit)
Monitoring selama dialysis: pantau tanda vital setiap 30 menit, observasi respon hemodinamik, atur ultrafiltrasi sesuai kebutuhan
Penghentian hemodialysis: return blood dengan saline, lepaskan needle, berikan tekanan pada lokasi tusukan
Evaluasi pasca dialysis: timbang ulang berat badan, dokumentasi hasil treatment, berikan edukasi untuk persiapan dialysis berikutnya
Jaga kebersihan area fistula, hindari penggunaan krim atau lotion di area tersebut
Periksa thrill (getaran) dan bruit (suara) fistula setiap hari sebagai tanda fistula berfungsi baik
Hindari tekanan pada lengan yang terdapat fistula, jangan tidur dengan menindih lengan tersebut
Jangan mengukur tekanan darah atau mengambil darah dari lengan yang terdapat fistula
Lakukan exercise ringan dengan bola stress untuk memperkuat fistula