Role Play Hemodialysis

Skenario Lengkap Edukasi Pasien

Rabu, 12 September 2025
08.00 WIB
RSKG Habibie
Lukman Hakim
Lukman Hakim
Perawat Hemodialysis
Danang Ardi Saputra
Danang Ardi Saputra
Perawat Poli
Marlia Tanjungan
Marlia Tanjungan
Istri Pasien
Jajang Karta Kusumah
Jajang Karta Kusumah
Pasien
Fransina Mambruaru
Fransina Mambruaru
Dokter KGH

Setelah pasien dan istri mengantri untuk administrasi kemudian pasien menuju ke poli penyakit dalam

Pada hari Rabu tanggal 12-09-2025 jam 08.00 pasien atas nama Tn. Jajang , usia 45 th datang ke RSKG Habibie ditemani istrinya untuk kontrol ke poli penyakit dalam dengan keluhan badan lemas, mual-mual dan kedua kaki agak bengkak. Pasien mengatakan menderita sakit DM sejak 4 tahun ya ng lalu dan jarang kontrol ke RS. Setelah diperiksa laboratorium didapatkan hasil :

Pendaftaran di Poli Penyakit Dalam

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tn. Jajang

Ureum
150 mg/dl
Normal: 15-45 mg/dl
Kreatinin
6,3 mg/dl
Normal: 0,6-1,2 mg/dl
eGFR
13 ml/mnt
Normal: >90 ml/mnt
Hb
10 gr/dl
Normal: 12-16 gr/dl
GDS
226 mg/dl
Normal: <140 mg/dl
Istri pasien
Selamat pagi pak
Perawat poli (Danang)
Selamat pagi bu, saya dengan perawat Danang, ada yang bisa saya bantu?
Istri pasien
Suami saya mau kontrol ke poli dr. Fransina pak
Perawat poli (Danang)
Baik bu, atas nama pasien siapa?
Istri pasien
Atas nama Jajang umur 45 thn dengan tanggal lahir 20-01-1979 pak
Perawat poli (Danang)
Baik bu saya cek dulu ya… (sambil melihat status pasien). Setelah saya lihat tn. Jajang dapat nomor antrian no. 15, jadi mohon tunggu dulu nanti kami panggil sesuai dengan nomer antrian nya bu… Sambil menunggu antrian saya cek dulu untuk tekanan darah dan BB bapak ya bu… TD : 145/88mmhg….. Nadi : 84x/mnt……. RR : 20x/mnt …….Suhu : 36,5*C BB : 60 kg
Istri pasien
Iya, terima kasih pak

15 menit kemudian setelah pasien mengantri, pasien di panggil sesuai dengan no urutnya dan masuk ke dalam poli penyakit dalam

Konsultasi dengan Dokter

Istri pasien
Selamat pagi dokter
Dokter (Fransina)
Selamat pagi bu, silahkan duduk. Bagaimana bu, ada keluhan apa?
Pasien (Jajang)
Begini dok, beberapa hari yang lalu saya mual-mual, badan lemas dan kedua kaki agak bengkak, padahal kemarin saya sudah berobat dan sudah minum obat, tapi belum ada perubahan kemudian saya dianjurkan untuk cek lab dan ini hasilnya dok
Dokter (Fransina)
Baik pak… (perawat menyerahkan hasil lab ke dokter) Setelah saya lihat dari hasil lab nya ternyata fungsi ginjal bapak sudah mulai menurun, disini untuk Hb nya turun ya pak hasilnya 10g/dl sementara normalnya di atas 12, kemudian ureum dan kreatinin juga meningkat, ini yang menyebabkan bapak mual-mual berkepanjangan, badan lemas dan kedua kaki agak bengkak.
Pasien (Jajang)
Jadi untuk penanganan nya gimana dok, karena saya juga sudah minum obat sebelumnya
Dokter (Fransina)
Kalo di lihat dari tingkatan penyakitnya, sakit bapak ini sudah sampai pada tingkat atau grade 4 dan untuk mencegah agar fungsi ginjal bapak tidak semakin memburuk, saran saya agar dilakukan tindakan hemodialysis…
Istri pasien
Ya Allah dokter…. Kenapa bisa sampai seperti ini dok lalu untuk tindakan hemodialysis itu sendiri yang bagaimana ya dok…
Dokter (Fransina)
Jadi begini pak… Salah satu penyebab ginjal bapak mengalami penurunan fungsi yaitu karena bapak ada Riwayat sakit gula sebelumnya dan biasanya karena pasien kurang rajin minum obat nya, sementara untuk hemodialysis sendiri yaitu proses pembersihan darah dari zat-zat sisa metabolisme menggunakan mesin dializer sebagai pengganti fungsi ginjal.
Istri pasien
Trus kemungkinan suami saya bisa sembuh atau tidak ya dok…. Lalu untuk tindakan hemodialysis itu dilakukan sampai kapan dok… Sampai suami saya sembuh atau gimana….. (dengan wajah paniknya)
Dokter (Fransina)
Untuk sembuh atau tidak nya nanti bapak jalani dulu ya… Kita juga belum cek USG ginjal bapak kira-kira sudah berapa persen yang rusak, nanti bisa dilihat juga dari hasil USG nya… Karena hasil lab bapak menunjukkan jika racun dalam tubuh bapak sudah banyak, jadi saya sarankan bapak untuk menjalani hemodialysis dulu..
Pasien (Jajang)
Selain tindakan hemodialysis apa tidak ada tindakan atau cara lain ya dok… Karena tetangga saya ada yang setelah melakukan hemodialysis sebulan kemudian meninggal dokter ….. (dengan wajah takut) Saya takut itu terjadi kepada saya dok, kasihan anak-anak saya masih kecil, masih butuh biaya buat sekolah dan saya juga masih kerja…
Dokter (Fransina)
Bapak tenang dulu… (sambil menenangkan pasien) Untuk cara lain ada pak yaitu CAPD atau Transplantasi ginjal
Pasien (Jajang)
CAPD dan Transplantasi ginjal itu yang gimana lagi dok…
Dokter (Fransina)
CAPD atau Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis yaitu tindakan cuci darah yang dilakukan melalui rongga perut, sementara hemodialysis dilakukan melalui mesin dengan akses pembuluh darah. Transplantasi ginjal adalah pencangkokan ginjal, tapi untuk tindakan ini ginjal yang akan di donorkan harus yang benar-benar sehat dan yang lebih penting cocok dengan ginjal pasien.
Pasien (Jajang)
Jadi dengan hasil lab saya yang seperti itu memang harus dilakukan tindakan hemodialysis dok?
Dokter (Fransina)
Kalau dengan hasil lab seperti ini saya sarankan bapak akan dilakukan tindakan hemodialysis. Sebetulnya cuci darah sendiri itu ada 2 pilihan pak, ada yang melalui mesin (hemodialysis) dan ada yang melalui perut (CAPD). Kalau yang melalui mesin bapak harus dipasang akses atau alat dulu pak yang namanya fistula atau kateter, nanti yang akan memasang dokter. Untuk hemodialysis sendiri bapak harus datang ke rumah sakit 2 kali seminggu dengan durasi 4-5 jam setiap kali treatment.
Istri pasien
Jadi gimana pak, kita pilih yang mana… (dengan wajah bingung)
Pasien (Jajang)
Gimana ya bu, soalnya saya masih bingung dan belum ada gambaran bagaimana tindakan hemodialysis itu, kalo yang di mesin gimana dan kalo yang di perut itu juga gimna… (dengan wajah bingung)
Dokter (Fransina)
Kalau mau lebih jelas lagi nanti bapak akan di antar ke ruang Hemodialysis dan akan dijelaskan lagi bagaimana prosedur tindakan disana pak sama perawat hemodialysisnya…
Pasien (Jajang)
Baik tidak apa-apa dok biar saya bisa lebih jelas lagi

Setelah pasien setuju untuk dijelaskan lebih detail, dokter memberitahu kepada asisten perawat untuk mengantar pasien ke ruang Hemodialysis. Setibanya di ruang HD, perawat poli menjelaskan kondisi pasien kepada perawat hemodialysis bahwa pasien tersebut akan di rencanakan tindakan cuci darah. Kemudian perawat poli berpamitan kepada pasien untuk kembali ke poli penyakit dalam

Edukasi Hemodialysis oleh Perawat Hemodialysis

Perawat hemodialysis (Lukman)
Selamat pagi bapak ibu, saya dengan perawat Lukman. Ada yang bisa saya bantu?
Pasien (Jajang)
Selamat pagi pak Lukman. Saya pak Jajang tadi dari poli penyakit dalam dan disarankan dr. Fransina untuk dilakukan hemodialysis. Saya tadi juga sudah dijelakan tentang tindakan cuci darah itu ada 2 tapi saya masih bingung pak dan belum ada gambaran tentang tindakan dari keduanya
Perawat hemodialysis (Lukman)
Oh baik pak saya akan menjelaskan lebih proses tindakan hemodialysis dan CAPD itu yang bagaimana… Kalau hemodialysis yaitu prosedur pemisahan zat racun dan air di dalam darah melalui mesin menggunakan ginjal buatan sebagai pengganti ginjal bapak yg sudah mengalami penurunan fungsi. Prosedur hemodialysis menggunakan mesin biasanya memerlukan waktu 10-12 jam pak dalam seminggu, bisa dikatakan bapak datang ke RS 2x dalam seminggu dengan lama cuci darah 4,5-5 jam. Sementara kalau CAPD yaitu terapi pengganti ginjal yang dilakukan melalui rongga perut. Keuntungan hemodialysis yaitu dilakukan oleh tenaga profesional di rumah sakit, monitoring ketat selama proses, dan efektif membersihkan racun. Sedangkan kekurangannya bapak harus datang rutin ke rumah sakit dan ada pembatasan cairan dan diet yang lebih ketat. Bagaimana jadi kurang lebih seperti itu gambarannya pak.
Istri pasien
Untuk tindakan hemodialysis tadi pak, apa ada persiapan khusus yang harus dilakukan?
Perawat hemodialysis (Lukman)
Untuk persiapan hemodialysis, pertama-tama harus dibuat akses vascular terlebih dahulu, bisa berupa fistula arteriovenosa atau kateter. Fistula lebih disarankan karena lebih aman dan tahan lama. Setelah akses dibuat, bapak harus menjaga kebersihan area akses dan tidak melakukan aktivitas berat dengan lengan yang terdapat akses. Selain itu perlu juga menjaga diet dan membatasi asupan cairan.
Pasien (Jajang)
Oh begitu ya pak…
Perawat hemodialysis (Lukman)
Iya bu secara garis besarnya seperti itu, semoga dengan harapan bapak dan ibu bisa mengetahui dan menjawab ke khawatiran juga dapat membantu kesiapan bapak dalam mengambil keputusan dengan tindakan yg akan di lakukan.
Pasien (Jajang)
Kalau untuk tindakan CAPD saya harus melakukan sendiri di rumah dan agak takut kalau tidak steril, tapi kalo hemodialysis walaupun harus datang ke RS 2x seminggu, setidaknya dilakukan oleh tenaga profesional dan lebih terjamin kebersihannya.
Perawat hemodialysis (Lukman)
Semua keputusan saya kembalikan lagi kepada keluarga untuk memilih terapi yang mana. Bagaimana pak dengan penjelasan yang saya berikan, apa masih ada yang perlu ditanyakan?
Istri pasien
Sudah jelas pak, lalu untuk makan nya ada pantangan atau tidak pak? Karena suami saya agak bendel pak dalam hal pantangan makanan
Perawat hemodialysis (Lukman)
Baik buk… Untuk hemodialysis memang ada pantangan makanan yang cukup ketat. Harus mengurangi makanan tinggi kalium seperti pisang, alpukat, kentang; mengurangi makanan tinggi fosfor seperti susu, keju, kacang-kacangan; dan yang paling penting harus membatasi asupan cairan karena ginjal sudah tidak bisa mengeluarkan cairan dengan baik. Juga harus mengurangi makanan asin dan tinggi protein.
Pasien (Jajang)
Sudah cukup pak, terima kasih atas penjelasan yang pak berikan pada saya dan istri saya. Nanti saya akan diskusikan lagi sama istri saya pak. Saya pamit kembali dulu ke poli ya pak…
Perawat hemodialysis (Lukman)
Sama-sama pak, semoga keputusan yang di ambil jadi solusi terbaik ya pak dan terus semangat untuk sehat ya pak.
Pasien (Jajang)
Baik pak.

Setelah mendapatkam penjelasan dari perawat hemodialysis, pasien kembali ke poli untuk menyampaikan keputusan nya. Dalam perjalan dari ruang HD menuju ke poli penyakit dalam pasien diskusi dengan istrinya untuk tindakan mana yang akan di pilih, kemudian pasien menyampaikan ke perawat poli

Keputusan dan Tindakan Lanjutan

Istri pasien
Selamat siang pak … Saya dari ruang Hemodialysis dan sudah dijelaskan tentang tindakan cuci darah serta prosedur melalui mesin dan yang melalui perut.
Perawat poli (Danang)
Jadi bagaimana ibu, ada yang masih bingung dari penjelasan tadi?
Istri pasien
Alhamdulillah setelah dijelaskan sama pak Lukman tadi saya dan suami semakin jelas dan sudah ada gambaran pak. Kemudian setelah jelas bagaimana tindakan cuci darah itu saya dan suami setuju untuk dilakukan tindakan nya dan kami sudah mengambil keputusan untuk memilih tindakan hemodialysis.
Perawat poli (Danang)
Baik ibu, kalo sudah memutuskan untuk tindakan hemodialysis ya bu, nanti akan diarahkan untuk pembuatan akses vascular terlebih dahulu dan dijadwalkan untuk hemodialysis rutin.
Pasien (Jajang)
Baik pak, terima kasih atas bantuan dan penjelasan yang diberikan
Perawat poli (Danang)
Baik pak sama-sama… Nanti akan dihubungi lagi pak untuk jadwal pembuatan akses dan hemodialysis pertama.
Pasien (Jajang)
Baik pak…. Saya pamit dulu..
Perawat poli (Danang)
Siap pak hati-hati dijalan…

Proses Selanjutnya

Akhirnya pasien dan istri sepakat untuk memilih tindakan hemodialysis, pasien pun kemudian dijadwalkan untuk pembuatan akses vascular berupa fistula arteriovenosa. Setelah fistula matang (biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu), sambil menunggu av shunt matang pasien mulai menjalani hemodialysis rutin 2 kali seminggu dengan akses CDL.

Pasien juga mendapatkan edukasi tentang perawatan fistula, diet khusus untuk pasien hemodialysis, dan pembatasan cairan. Dengan hemodialysis rutin, kondisi pasien mulai membaik, keluhan mual dan lemas berkurang, serta hasil laboratorium menunjukkan perbaikan.

Prosedur Hemodialysis

Pasien (Jajang)
Selamat pagi pak Lukman, hari ini jadwal hemodialysis saya
Perawat hemodialysis (Lukman)
Pagi pak Jajang, silahkan masuk dan duduk di kursi hemodialysis. Bagaimana perasaan bapak hari ini?

Persiapan Alat Hemodialysis

1

Mesin hemodialysis, Dialyzer (ginjal buatan), Bloodlines (selang darah), Dialysate (cairan pencuci)

2

Needle fistula 2 buah (arteri dan vena), Plester, Alkohol swab, Betadine

3

Sarung tangan steril, Masker, APD lengkap, Tensimeter dan thermometer

Prosedur Hemodialysis

1

Persiapan pasien: timbang berat badan, periksa tanda vital (TD, nadi, suhu), evaluasi kondisi fistula

2

Persiapan mesin: priming bloodlines dengan saline, test kebocoran dialyzer, set parameter dialysis

3

Pemasangan needle fistula: bersihkan area dengan antiseptik, pasang needle arteri dan vena dengan teknik yang benar

4

Inisiasi hemodialysis: koneksikan bloodlines ke needle, mulai aliran darah dengan kecepatan rendah (100-150 ml/menit)

5

Monitoring selama dialysis: pantau tanda vital setiap 30 menit, observasi respon hemodinamik, atur ultrafiltrasi sesuai kebutuhan

6

Penghentian hemodialysis: return blood dengan saline, lepaskan needle, berikan tekanan pada lokasi tusukan

7

Evaluasi pasca dialysis: timbang ulang berat badan, dokumentasi hasil treatment, berikan edukasi untuk persiapan dialysis berikutnya

Perawatan Fistula

1

Jaga kebersihan area fistula, hindari penggunaan krim atau lotion di area tersebut

2

Periksa thrill (getaran) dan bruit (suara) fistula setiap hari sebagai tanda fistula berfungsi baik

3

Hindari tekanan pada lengan yang terdapat fistula, jangan tidur dengan menindih lengan tersebut

4

Jangan mengukur tekanan darah atau mengambil darah dari lengan yang terdapat fistula

5

Lakukan exercise ringan dengan bola stress untuk memperkuat fistula

Perawat hemodialysis (Lukman)
Nah pak Jajang, hemodialysis pertama bapak sudah selesai. Bagaimana perasaan bapak selama proses tadi?
Pasien (Jajang)
Alhamdulillah pak, tidak ada keluhan yang berarti. Hanya sedikit pusing tapi sudah hilang sekarang. Badan terasa lebih ringan dari sebelumnya.
Perawat hemodialysis (Lukman)
Bagus pak, itu tanda hemodialysis berjalan dengan baik. Jangan lupa untuk menjaga diet dan membatasi cairan seperti yang sudah dijelaskan ya pak. Sampai jumpa 2 hari lagi untuk hemodialysis berikutnya.
Pasien (Jajang)
Baik pak, terima kasih banyak atas bantuannya. Sampai jumpa.